tag:blogger.com,1999:blog-36366804259976251522024-03-25T20:58:16.064+07:00Art of A Lifeinggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.comBlogger847125tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-13482537715630750822024-01-30T23:58:00.002+07:002024-01-30T23:58:50.575+07:00TemanTetapi, aku bertanya pada semesta malam ini. <div><br /></div><div>Dalam keyakinanku ada ragu, semesta memberi banyak titik titik kecil yang berubah jadi garis. Entah apa itu, apa yang harus aku yakini.</div><div><br /></div><div>Aku seperti hilang. Di tengah lautan, aku berhenti berlayar. Aku duduk termenung, malam penuh bintang tapi aku rindu sendiri menangis.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-37299494387561179242024-01-20T12:37:00.003+07:002024-01-20T14:05:24.258+07:00SoalDi hari yang cerah dan biru, aku menyadari hariku kelabu. Aku mencari aku, berenang ke sana ke mari. Mencoba mengerti sebuah cerita yang aku yakini tetapi ternyata rasanya sakit.<div><br /></div><div>Bisakah menari dengan cantik dengan kaki yang terluka? Bolehkah aku tidur tanpa harus banyak berpikir? Aku ingin pulang, di mana langit gelap tidak menakutkan.</div><div><br /></div><div>Tetapi kadang rumah tak selalu memberimu pulang kan?</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-6798156922781806622024-01-15T18:53:00.008+07:002024-01-16T08:16:07.314+07:00Perpisahan<p>Malam ini di tengah kota Jakarta, aku kubur satu mimpiku lagi. Dengan 365 hari yang menarik, ketika kunci dan pintu sudah terbuka, aku berhenti. Ada hal lain yang lebih berharga daripada pengalaman, ada hal lain yang lebih menarik untuk dijalani dalam waktu singkat. Siapa yang tahu ada pintu lain siap aku buka?</p><p>Setahun lebih aku berpikir, setengah tahun aku menyiapkan, sebulan aku jeda, seminggu aku doakan. Sebulan aku menunggu hasil. Setahun dari hari itu aku memutuskan untuk mengubur mimpiku.</p><p>Perpisahan ternyata bukan hanya milik manusia. Ada perpisahan gadis yang beranjak dewasa dengan impiannya. Boleh kan tangis jadi teman tidurku malam ini, tidak apa kan?</p>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-6186210887202327722024-01-10T10:05:00.000+07:002024-01-10T10:05:05.953+07:00DinginDalam kepalaku banyak hal yang tidak bisa aku pahami. Seperti malam kemarin saat duduk dalam pangkuanmu, dalam badai malam gelap.<div><br /></div><div>Apakah aku akan selalu ada di sana?</div><div>Apa kau akan selalu mau di sana?</div><div><br /></div><div>Aku tidak mau bertemu denganmu dengan isi kepalaku yang hancur. Tidak mau berkata kata dengan ketidaktahuan.</div><div><br /></div><div>Hari ini cerah tapi badanku terasa dingin.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-9987120857811287412023-12-30T00:09:00.003+07:002023-12-30T00:09:49.413+07:00Ribuan<p>Di balik senja yang menari pulang ke rumahnya. Aku menemukan senyum bercampur dengan sedih yang tidak tahu alasannya, rasa takut yang aku bangun sendiri.</p><p>Rasanya seperti keyakinan bercampur dengan tanda tanya. Rasanya seperti pulang ke rumah tapi harus bergegas pergi. Aku tidak tahu apa itu, tidak mau tahu pula bagaimana aku bisa yakin dan ragu sekaligus.</p><p>Kepalaku penuh, mataku lelah. Aku ingin pulang ke tempat tidak ada jawaban yang perlu aku beri pada sebuah banyak pertanyaan. Kau dengan gagasanmu, dan aku dengan ribuan tanda tanya.</p>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-43520675831048127332023-12-26T07:58:00.004+07:002023-12-26T08:01:08.645+07:00Bukan rumahRumahku di tengah kebisingan kota. Dengan kicauan burung, rumah rasanya terasa hangat. Dengan gaung suaramu, rumah rasanya tanpa cinta.<div><br /></div><div>Apa rumah selalu seperti ini? Apa yang kamu cari akan kamu temukan? Apa yang kamu harapkan akan kamu dapatkan?</div><div><br /></div><div>Rumahku nanti, haruslah nyaman, haruslah penuh kejujuran. Aku takut, jujur. Aku takut aku tidak tahu caranya membangun rumah. Gelap dan kelabu.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-13682632317429455102023-12-21T20:14:00.001+07:002023-12-21T20:14:25.169+07:00Akhir tahun<p>Di pertengahan tahun, rasanya dunia seperti berputar. Dari segala arah sampai menemuimu perlu ribuan bintang lahir dan matahari semakin menua.</p><p>Menuju akhir tahun, aku takut hidup menjadi lebih berat dan langkahku tidak ringan lagi. Begini rupanya menjadi dewasa, begini rupanya hidup.</p><p>Menuju akhir tahun, aku tahu akhir selalu jadi awal. Aku bertambah usia, sedang hidup sedang tidak gemar melucu.</p><p>Tapi menuju akhir tahun, aku menemukan cerita baru dan banyak teman. Aku mendengar banyak, melihat banyak. Semoga aku tidak menjadi acuh, tidak menjadi lupa siapa aku. Tidak lupa diri, tidak menjadi egois.</p>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-55961733132266088322023-12-19T18:37:00.003+07:002023-12-19T18:37:39.430+07:00Senja <p>Di balik tatapanmu, ada keyakinan yang kadang aku ragukan dan aku pertanyakan. Mungkin, bukan tentang dirimu, bukan pula tentang kita. Tetapi tentang aku.</p><p>Di balik tatapanku, semoga ada keyakinan. Karena kau senang bertanya sedangkan aku susah menjelaskan. Aku berharap kita aman di kapal yang akan di terpa badai atau angin kencang.</p><p>Di balik tatapanmu, aku berseru seperti anak kecil, aku tertawa seperti gadis dengan gulali manisnya. Tetapi aku tidak selalu secerah bunga matahari, tidak selalu jadi bintang di langit, kadang aku hanya senja yang ditunggu-tunggu semua orang namun sayang, kelabu.</p>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-1914691057221212562023-12-17T16:13:00.004+07:002023-12-17T22:53:51.339+07:00Titik Aku di tengah-tengah samudera dengan lautan yang tenang. Di kala merasa nyaman, badai datang, satu per satu runtuh dan tersisa harapan yang harus aku bereskan. Diam dalam riuh dan terombang ambing.<div><br /></div><div>Aku ingin menemukan tempat yang nyaman. Aku ingin rumah dan segala sinar mentari yang menyelinap masuk, sampai aku tahu di mana kita seharusnya berada.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-55558530876217133822023-12-07T09:48:00.000+07:002023-12-07T09:48:22.856+07:00JanjiTiap pagi dan malam aku jumpai kau dalam suara yang terpatah-patah. Kau menungguku, memanggilku dengan lembut sampai-sampai sulit didengar. Degupku lebih keras dari suaramu. Sedangkan kau lembut, hangat dan nyaman dalam pelukmu.<div><br /></div><div>Tiap pagi dan malam saat semua orang sedang pulas tertidur. Aku membayangkanmu hadir menghadang semua gemuruh yang aku takutkan. Aku mencarimu, seperti rasanya mencari air ditengah padang gurun.</div><div><br /></div><div>Tiap pagi dan malam aku jumpai kau dalam semua keraguan dan ketidaktahuanku. Membayangkanmu, senyumku mengembang seperti adonan kue-kue manis.</div><div><br /></div><div>Tiap pagi dan malam aku berkelana menemuimu disetiap sudut kota yang kudatangi. Kau di setiap pohon besar, kau di setiap gunung tinggi, kau di setiap atap rumah berbentuk segitiga.</div><div><br /></div><div>Tiap pagi dan malam aku merindumu. Aku ingin tahu apa rencanamu untukku, apa yang harus aku lakukan, apa yang kau siapkan untukku.</div><div><br /></div><div>Tiap pagi dan malam, aku berjanji. Tidak ingin aku melupakanmu, tidak ingin aku menjauh darimu. Kubiarkan semesta sekalipun jungkir balik, aku tetap tenang dan aman di dalam dekapanMu.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-28629941036967862352023-12-06T10:02:00.001+07:002023-12-06T10:02:23.346+07:00BeribuTidak satu orangpun ingat begitu lelah wajahku. Tidak sekalipun kau, Tuan. Hiruk pikuk, tempat ribuan manusia berlari, mengejar, berambisi.<div><br /></div><div>Tidak satu orangpun tahu lemah tubuhku. Tidak sekalipun kau, Tuan. Terbangun dari kenyataan, lupa rasanya hidup tinggal setengah jalan.</div><div><br /></div><div>Tidak satu orangpun tahu impianku. Tidak sekalipun kau, Tuan. Salahku menyerah, salahku terombang-ambing.</div><div><br /></div><div>Tidak satu orangpun mengerti duniaku yang keabu-abuan. Mati satu, tapi enggan tumbuh lagi. Aku tidak tahu, Tuan, bagaimana berkata-kata. Tidak tahu pula, caranya mencintai.</div><div><br /></div><div>Tidak satu orangpun mengerti ribuan kemungkinan, tidak pula kau dan aku.</div><div><br /></div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-46118766741469764872023-12-06T09:37:00.000+07:002023-12-06T09:37:18.760+07:00BahagiaDi suatu senja,<div>gaung kita tidak tersampaikan oleh suara-suara.</div><div><br /></div><div>Hanya tawa dan tanda tanya, sisa yang masih ada yang patut kita pertanyakan.</div><div><br /></div><div>Hari apa ini? Mengapa aku bahagia?</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-64745981252889225132023-12-01T10:23:00.001+07:002023-12-01T10:24:58.148+07:00NatalDi bulan Desember, matahari sudah dikalahkan awan hujan. Kemarin baru saja mereka bergulat sambil bersuara siapa yang lebih perkasa. Nyatanya matahari kalah tenaga. Hujan memang menakutkan, tiba-tiba mereka datang berbarengan. <div><br /></div><div>Walaupun sudah memakai mantel, dingin tetap memaksa masuk sampai ke tulang-tulangku. Jemariku sudah jangan ditanya dinginnya.</div><div><br /></div><div>Bulan Desember, bulanku merenung. Bulan menunggu, bulan berharap. Siapa yang tahu tahun depan? Aku harusnya bergembira, aku harusnya bersemangat. Tetapi, aku lihat banyak tanda tanya besar.</div><div><br /></div><div>Ah bodo amat. Sebentar lagi Natal, dan aku rindu duduk bersama ayah ibu dan kedua kakakku. Aku janji aku akan menikmati detik-detik rindu yang kian menghilang, lampu natal yang membawaku pulang, nadi bising jalanan yang melemah, dan sayup suara-suara doa yang melantun.</div><div><br /></div><div>Di bulan Desember, aku menemukan irama yang menuntunku pergi dalam ketidaktahuan. Siapa yang tahu di bulan Desember lainnya, aku menemukan irama menuntunku pulang.</div><div><br /></div><div>Kita hanya sepasang kaki, yang rajin melangkah tanpa kadang tahu arah dan tujuannya.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-22292371583265267672023-11-28T10:01:00.004+07:002023-11-28T10:04:47.950+07:00Di antaraDi antara ketidaksadaran aku menemukan kita.<div>Kau dengan pertanyaanmu dengan jawaban yang tidak mau kau dengar.</div><div><br /></div><div>Di antara ketidaksadaran aku menemukan titik singgah. Melepas lelah sambil mengamati lika liku jalan hidup. Satu demi satu, umur mulai mengecat rambut putihnya.</div><div><br /></div><div>Di antara ketidaksadaran aku mengangkat tanganku tinggi. Air mata, tawa yang hanya milik kita malam itu.</div><div><br /></div><div>Di antara ketidaksadaran kakiku menopang, langkahku goyah dan warna berubah menjadi saru.</div><div><br /></div><div>Di antara kesadaran ada bayang-bayangmu yang kian menjauh. Pergi, dan langit kembali tetap abu-abu.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-44210873727637304752023-11-21T13:48:00.002+07:002023-11-21T13:48:33.873+07:00MenariPagi ini baru saja aku melihat sebuah foto anak kecil yang berulang tahun di sosial media. Aku melihat orang orang mengejar apa yang mereka inginkan dalam hidup. Aku melihat kelahiran, aku melihat pertemuan.<div><br /><div>Aku mendengar banyak kabar baik. Aku mendengar pengakuan, aku mendengar kalimat perpisahan.</div><div><br /></div><div>Aku mendengar cerita penuh dengan ceria dan kabar yang menentramkan hati. Tapi di balik perasaan itu, aku bertanya mengapa bukan aku?</div><div><br /></div><div>Berdua denganmu, hujan badai, dingin dan terik. Aku mau. Tetapi sayang, dunia kita berputar berbeda.</div></div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-76368675140541597732023-11-15T10:16:00.000+07:002023-11-15T10:16:10.565+07:00ArahTuan, tidak tahukah, jemariku seperti hilang harapan saat dihadapkan dengan sebuah kertas kosong. Menulis membangun lagi harapan, yang sudah aku buang satu persatu diperjalanan menuju rumahmu. <div><br /></div><div>Aku bergerak, tuan, kau pun bergerak. Bergerak perlahan menuju rumah yang kian menjadi abu, dan tanda tanya menjadi tuannya.</div><div><br /></div><div>Pernahkah tuan kau berpikir, ribuan hari yang telah kau jalani runtuh dalam sehari. Ketakutan terbesarku, tuan. Tapi bagaimana lagi aku harus bertindak?</div><div><br /></div><div>Badai di sekitarku, haruskah aku sendiri yang memadamkannya? Saat yang lain tuan, berjalan bersama-sama. Sungguh aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya ingin duduk menatap langit. Aku hanya ingin kembali menjadi anak kecil.</div><div><br /></div><div>Tuan, jika pada akhirnya, jalanku tidak searah lagi dengan langkah kakimu. Sudah tidak apa-apa ya. Aku tahu kau lebih kuat dari yang kau bayangkan. Begitu pula aku.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-83226118119235374952023-10-04T11:27:00.003+07:002023-10-04T11:27:29.677+07:00Air dan kata-kata<p><span style="font-family: inherit;">Denganmu kata demi kata mengalir seperti air. Tidak ada kata yang terputus. Tidak pula merasa sendirian. Bergerak seirama sampai pada hilir. Jadi hujan sampai kembali pada titik yang sama.<span class="Apple-converted-space"> </span></span></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span style="font-family: inherit;">Pada titik yang berulang, baik cerita maupun air tetap pada tempatnya. Jalanan berbatu, hijaunya bukit dan rumput liar yang tumbuh di tengah perjalanan. Apa alfabet akan merasa bosan atau air merasa letih?</span></p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 15px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span style="font-family: inherit;">Denganku, aku tidak tahu ke mana air akan berlabuh. Tidak tahu pula di mana alfabet akan tertidur pada ranjangnya. Aku tidak menjanjikan rumah di kota yang padat. Tidak pula rumah yang di dalamnya dingin dan besar.<span class="Apple-converted-space"> </span></span></p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 15px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span style="font-family: inherit;">Aliran air akan mengalir dan berlabuh dan mengalir lagi. Alfabet akan tidur bangun dan tidur lagi. Berulang sampai pada waktunya.</span></p>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-2078841783367624472023-09-14T17:29:00.002+07:002023-09-14T17:29:33.721+07:00MenulisSudah lama aku tidak menulis, rasanya hidupku seperti naik perahu yang bergelombang. Baru-baru ini aku keasikan nonton HunterXHunter. Berlabuh sejenak dalam keseruan lalu kembali ke jalan ceritaku yang samar-samar dan biasa saja.<div><br /></div><div>Seperti itu rasanya melihat cerita yang seru tapi sadar kembali, hey, ceritaku kebanyakan hanya 8 jam di balik layar.</div><div><br /></div><div>Bagaimana bekerja selain dibalik laptop? Apa yang aku kejar yang betul-betul aku sukai? Bagaimana mengenal diri sendiri dari perjalananku sendiri. </div><div><br /></div><div>Tahukah rasanya seperti langit sendu yang tidak ada warna. Sepi, gelap dan dingin.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-15376652866168113692023-08-11T19:08:00.002+07:002023-08-11T19:08:55.972+07:00Bulan 5Sedang sendiri, pikiranku gemar menjelajah ke sana ke mari. Jumat malam saatnya orang-orang mengejar kendaraan ingin cepat sampai. Sedang aku duduk sambil mendengarkan alunan lagu Ghibli. <div><br /></div><div>Jalanan Jakarta selalu ramai dan aku sejak dahulu pulang naik bis. Tiap akhir pekan selalu ingin makan enak demi mengapresiasi diri. Sama seperti cerita kalian?</div><div><br /></div><div>Kaki-kaki yang tidak tahu arah, mulut yang berucap tak tentu, perkara yang timbul satu demi satu. Harapan yang kadang redup dan perlu dinyalakan kembali.</div><div><br /></div><div>Semoga aku jadi lebih baik hari demi hari. Supaya aku kuat dan tidak menjadi lemah dan terbawa arus.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-38352989693352516082023-07-29T19:44:00.002+07:002023-07-29T19:44:29.419+07:00Kopi<p>Jam minum kopiku berantakan. Sesuka hatiku, kapanpun aku mau. Deg-degan nyetir di Ibukota yang ramainya minta ampun, malam itu aku pergi sendiri hanya untuk membeli kopi. Supaya aku tetap waras dan tulisanku mengalir seperti kopi.</p><p>Menikmati harum kopi dan pelanggan yang mondar mandir mencari kopi. Entah sejak kapan aku menyukai kopi, suasananya. Kopi membuatku lebih santai menghadapi banyak hal. Karena banyak hal yang hanya perlu dilewati, tanpa harus banyak pikir. Ah andai hidup semudah itu, tidak perlu rencana tidak perlu banyak omong kosong.</p><p>Jam minum kopiku berantakan. Lagu di toko kopi ini mengalun, mengingatkan aku pada percikan di hari kemarin. Jam minum kopiku berantakan, tapi aku tidak peduli. Aku butuh kopi hari itu.</p>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-34515807001889870702023-07-27T16:29:00.002+07:002023-07-27T16:29:45.403+07:00Kuat (2)Tawa menyamarkan semua resah yang terlihat jelas pada raut wajahmu. Rambut yang mulai putih, kerut di sekitar mata dan lemah tubuhmu membuat aku sadar malam kita sudah terlalu larut untuk berandai-andai.<div><br /></div><div><div>Kita memikirkan banyak kemungkinan yang gemar mengintip di depan pintu, seperti pencuri yang datangnya mengendap-endap. Setiap aku bertanya, jawabmu kemungkinan yang membuatmu tetap hidup. </div><div><br /></div><div>Senyum jelas-jelas menyamarkan semua ragu dan takut, entah apa itu jelas terekam olehmu. Rambut yang mulai panjang tidak terurus, isi kepala yang mulai seperti benang kusut, dan bekal impian yang mulai aku tinggalkan satu-satu di tempat umum.</div></div><div><br /></div><div>Kita memikirkan masa depan yang warnanya abu-abu, sedang aku gemar mencampur semua warna dari banyak tempat yang aku singgah. Aku senang menabur warna pada warna kanvas hidupku yang kelabu, yang diam-diam sering aku timpa lagi dengan cat abu. Tentunya di kala kamu sudah tidur dan aku masih terjaga.</div><div><br /></div><div>Tawa dan senyum seperti topeng untuk kita menjalani hari-hari. Tidak tahu di perhentian mana kita akan membawa semua barang; lampu antik, buku harum lemari, baju terusan berenda dan kumpulan surat-suratmu.</div><div><br /></div><div>Katamu harapan itu rasanya seperti tawa dan senyum yang harusnya selalu didekap erat, bagaimanapun harimu. Aku menggangguk dengan penuh keyakinan. Tetapi saat malam tiba, di mana kamu sedang bermimpi, aku menggantinya dengan bulir air mata. Rintik-rintik halus menemani hujan di malam hari.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-11889394996097061692023-07-04T19:45:00.006+07:002023-07-04T23:34:08.162+07:00RedupPertemuan denganmu diawali banyak tanya.<div>Tetapi kian kini aku sadar, tidak ada gunanya banyak kata. Diam adalah bahasaku dalam setiap kesempatan. Tidak perlu kata karena apa. Aku tidak peduli kata mereka, tidak pula peduli katamu.</div><div><br /></div><div>Persinggahan bukan punyaku. Saatnya tiba, aku akan siap membawa barangku pulang. Ke tempat yang ingin aku tuju, ke tempat yang aku bangun baik-baik. Ke mana saja asal tanpamu.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-61856103985866002622023-06-23T20:16:00.004+07:002023-06-23T23:50:48.563+07:00KuatSi gadis bangun tertawa lalu menangis. Hidup berputar sampai ia lupa saatnya diam dan saatnya berlari. Mulutnya diam tanpa satu katapun terucap. <div><br /></div><div>Katanya, lebih baik berada di bawah sana. Terasing sampai mereka lupa dia ada. Maukah menyerah? Bukannya menyerah tidak baik. Maukah mengeluh? Bukannya tidak apa-apa mengeluh?</div><div><br /></div><div>Katanya waktu akan membuat seseorang lebih baik? Katanya menangis akan membuat seseorang lebih dewasa? Tekadnya harus lebih besar dan ia harus bisa sendiri. Tapi, bisakah ia serba sendiri?</div><div><br /></div><div>Si gadis mau menenggelamkan cita-citanya ke dalam bantal. Menggigit geram ketakukan dan kenyataan yang ia hadapi. Tidak apa-apa.</div><div><br /></div><div>Semua baik baik saja, pada akhirnya, asal ia mencoba. Kuat bukan karena tidak takut, tapi karena berani berjuang.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-61314987450810069632023-06-09T20:39:00.004+07:002023-06-09T20:41:35.502+07:00Esok pagiEsok pagi, saat embun turun dari pucuk daun.<div>Kan kutemukan rintik-rintik hujan yang berlarian menemukan rumah.</div><div><br /></div><div>Menari sesekali dengan kaki telanjang tanpa alas. Riang dan gembira menjadi temannya.</div><div><br /></div><div>Esok pagi, sebelum matahari di atas kepala.</div><div>Kan kutemukan dering sepeda nyaring bernyanyi.</div><div><br /></div><div>Berhenti sesekali untuk menikmati hangat mentari. Niat dan doa menjadi temannya.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3636680425997625152.post-57748104584664327392023-06-07T20:31:00.006+07:002023-06-07T20:33:47.292+07:00Anak kecil<div>Mereka bertanya kenapa.</div><div>Mereka berkata tenang, bisa kok.</div><div><br /></div><div>Sedangkan aku selalu bertanya gimana.</div><div>Padahal doaku hari ini supaya dikuatkan bekerja dengan baik. Aku heran, kenapa saat aku meminta, cobaan datang lebih besar?</div><div><br /></div><div>Mengapa aku seperti selalu menunggu belas kasihan dan bantuan orang lain. Mengapa aku tidak sanggup. Bebanku berat dan jalanku berbatu. Mengapa aku tidak bisa berdiri dan berpijak sendiri.</div><div><br /></div><div>Aku tahu perasaan ini salah, tetapi aku merasa seperti anak kecil yang bodoh.</div><div><br /></div><div>Pulang sana hai anak kecil.</div><div>Aku harusnya lebih kuat. Aku harusnya lebih bisa.</div><div><br /></div><div>Tetapi aku tidak kuat dan tidak bisa.</div>inggridkoehttp://www.blogger.com/profile/11882449428181468490noreply@blogger.com0