Waktu pada waktunya
Suatu hari aku tahu apa yang harus kuperjuangan, dan apa yang tidak. Percuma dan melelahkan berjuang di tengah orang bebal, percuma berbicara di tengah orang yang tidak mau mendengarkan.
Suatu hari ketika lelah sudah pada puncaknya dan ketakutanku akan masa depan sudah hilang. Aku akan pergi, meninggalkan cita-cita di tempat itu, keluar dan hatiku bebas, supaya tidak lagi aku bersusah payah berusaha, supaya tidak usah lagi aku meminta.
Supaya aku tidak makin tua dan saat aku tersadar, aku terlalu bodoh untuk bertahan. Kadang hidup selalu tidak pada jalurnya, pada akhirnya karena aku harus menciptakan jalur baru sendiri yang aku bangun dari ketakutan-ketakutanku.
Comments