Pegang tanganku

Aku lupa caranya menulis, lupa mencoba dekat dengan diri.

Hari ini, usai hari hari bekerja ku di kantor kedua. 1 tahun 3 bulan lamanya, rasanya seperti sesingkat itu. Tetapi sejujurnya ketika melihat ke belakang, rasanya sulit sekali. Berapa banyak bingung, tangis dan rasa takut.

Aku mau berbangga hati ketika apa yang aku lakukan hingga saat ini. Tiga bulanku tinggal sendirian, kebingunganku sama task yang fast pace, rindu rinduku akhir pekan tanpa bekerja. 

Tetapi di balik itu semua, aku juga berterima kasih untuk kesempatan, untuk orang-orang yang semesta pertemukan untuk berkenalan dan bercerita. Terima kasih banyak warna-warni yang aku rasakan di tengah keabu-abuan bekerja.

Semoga semesta selalu mempertemukan kita semua dengan orang-orang baik di sekitar kita. 

Ada banyak yang ingin aku lakukan untuk dapat rasakan. Ada banyak yang ingin aku tangkap dan aku lihat. Saat masih ada banyak kesempatan, saat masih diberikan kesehatan.

Tetapi, aku mau sedikit berdiam. Meyakinkan diri lagi, untuk berhenti menoleh kebelakang dan berjalan maju. Di depanku masih abu-abu, tetapi aku mau yakin ada warna yang muncul demi sedikit. Janji, Tuhan akan pegang tanganku.

Comments