Tolong

Diluar hujan deras, aku ditemani lampu redup kamar kebingungan. Aku masih punya sisa-sisa harapan yang mungkin harus aku relakan. Langkahku tidak tahu arah, mungkin seperti sepeda anak kecil yang berlika-liku, berhenti lalu jatuh di tengah jalan.

Kembali ke beberapa bulan lamanya, apakah ini benar jalan yang aku pilih? Aku tahu bukan hal baik merasa menyesal, tetapi sesusah itu mendapatkan apa yang aku mau. Yang aku inginkan seperti jauh di depan sana, butuh waktu yang banyak dan panjang sekali.

Hampir setiap hari aku mencari kesempatan yang aku suka. Memaksa diri untuk menyukai apa yang tidak disuka sangat tidak menyenangkan. Sedang yang aku ingin diluar sana, yang aku perjuangkan dengan takut, tetapi keadaan selalu memberatkanku melangkah. Apa semua yang aku doakan selama ini yasudah hanya sampai saat ini saja?

Aku harus berdamai? Aku harus merelakan? Apakah ini nanti akan datang waktunya aku bisa mendapatkan yang aku mau? Apa tidak sama sekali.

Jujur aku tidak tahu apapun, aku mau percaya aja aku ingredient yang baik yang bisa dipakai sang Pencipta jadi sebuah masterpiece. Aku tidak percaya, tetapi tolong aku mau percaya.

Comments