langit mengenalku

aku menatap jalan itu, mengucap dalam hati.
aku tau tak harusnya aku berkata, sudah cukup bagiku.
tetapi jalan itu indah, bermandikan cahaya, berkelap kelip dan menyanjung hatiku.
selalu menatapku seakan mengajak tanya.
tetapi aku hanya terdiam dalam keheninganku, mau bergerak, namun langit mengenalku.

mengapa jalan itu indah dan aku hanya mampu menatap.
mengucap dalam hati, masuk kedalamnya namun yang kutemui hanya sesal.
tidakkah ada satu yang membuatku menyentuh langit?
menyobeknya, membuka kenangan sang langit.
membuang kenangan akan aku.
dan menambah satu, hanya satu bintang dari genggamanku.

mataku enggan menatap jalan itu, berharap aku menemukan yang lain.
namun dimana aku ditempatkan?
sampai kapan aku harus berlari mencari jalan yang berkelip itu?
aku lelah dan menghela nafasku, berburu dan mendapat lelah.
jalan itu bolehkah ia sejenak milikku?

tawanya terdengar sampai ketelingaku, merdu, semua menatap dan tersenyum.
langit menyaksikan, dan memuntahkan pujian.
namun lagi aku tersungkur, berharap jalan itu.
namun lagi, langit terlanjur mengenalku.

Comments