jalan 20

Aku jalan hampir 20, bernafas selama bilyon hembusan, melangkah sampai ribuan jejak,
ya aku hampir 20.

Bukan mudah menuju kepala 2, jatuh dan bangun,
pupus dalam keputus asaan, namun aku percaya ada harapan untuk bangkit lagi.

Bukankah itulah harapan?
Disaat tinggal kau yang harus menentukan, tidak atau terus, bangun atau tertidur?

Bukan sengaja Sang Pencipta membiarkanku terus melangkah,
melawan masalah yang kadang ingin aku hindari,
aku ingin berlari.

Namun, bukankah masalah menantangku menjadi lebih tegar?

Dan tak lupa menyadarkanku lagi, Sang Pencipta menemaniku.

Bukan tanpa sebab aku dilahirkan bersama ayah dan bunda,
disayang kedua saudari yang juga aku sayangi,
dimana lagi aku harus berteduh, serta menapak?

Bukan kebetulan aku menjadi aku,
gitar walau aku jauh dari layak,
seni walau aku masih dalam tempurungku,
nada walau aku tak layak berucap,
rangkai kata walau aku masih sibuk mengeja,
foto walau aku masih setia dengan black and white,
sang empunya cita-cita, walau cita-cita ku masih rata dengan tanah.

Apa yang harus kupertahankan?

Ya, kau betul.

Semangat!

Mewujudkan segala yang tampak mustahil menjadi nyata,
demi alunan yang indah, cita-cita yang setia,

aku akan berjuang, belajar berjuang,
berjuang untuk nafas, waktu,
sahabat,
keluarga,
bumiku,
aku,
dan demi Sang Pencipta.


Jakarta, 6 Maret 13, bedroom.

Comments