Superhero, badut dan harapan

Kamu boleh jadi superheroku hari itu, namun bukan berarti di hari lain kamu berarti apapun untukku. Aku melerai perang antara hatiku sendiri dan impian itu, aku yang membuang jauh perahu itu tanpa meninggalkan jangkar, aku yang melawan kenyataan lalu berdiri tegak bagaikan superhero. 

Kamu boleh jadi badutku hari itu, kamu memenuhi hariku dengan tawa, ceria yang ku kira tiada akhir, namun bukan berarti kamu berarti apapun untukku. Aku yang mencari untuk membuat senyumku merekah lagi, aku yang kemudian merelakan tawa, aku yang kemudian belajar melupakan riasanmu.

Kamu boleh jadi harapanku hari itu, namun bukan berarti kamu berarti lagi untukku. Aku yang membuka jalan untukku namun kamu yang kemudian menutupnya kembali, aku yang mengais perhatianmu dan menguburnya lagi, aku yang merekam kamu jadi bagian dalam ingatan bahkan hidupku, namun aku juga yang memohon melupakanmu.

Kamu bukan superheroku lagi, bukan pula badutku, ataupun harapanku. Walaupun aku ingin kamu menjadi superheroku, badutku, harapanku, bahkan milikku.

Jakarta, 27 juli 2013

Comments