Promise!

Untuk semesta aku berlari kencang tanpa peduli ketika batu banyak melukai kakiku. Aku tahu meletakan akhir dari sebuah perjalanan singkatku, namun aku belum tahu cara menuju akhir. Bila aku berjalan aku hanya ingin terus melangkah, berkarya dan mencintai setiap helaan detik yang tersedia untukku, untuk jiwaku, untuk ragaku.

Untuk semesta aku terus melawan arus yang menentangku untuk mundur, aku terus melawan dan bertahan, tak akan kubiarkan langkahku mundur, karena bagiku kemajuan ialah menuju kedepan bukan kebelakang. Aku melukis dengan kedua tanganku, dengan sepuluh jariku, menulis dengan kata-kata yang menunggu dengan sabar untuk kutuangkan sampai ia berbentuk nyata menjadi sebuah kata-kata dan terangkai indah menjadi tarian kalimat.

Untuk semesta aku berani menentang, mencoba membuka mulutku membiarkan pikiran dan keyakinanku didengar. Aku memang bukan pembela kebenaran, namun setidaknya aku tahu saatnya kebenaran itu harus kuungkapkan.

Untuk semesta aku belajar berkorban, melantunkan impian dengan garangnya, mencintai setiap detik saat sang Pencipta membiarkanku tumbuh dewasa. Aku butuh impian, sama seperti aku membutuhkan harapan, dengannya aku sanggup bertahan, dengannya aku belajar berani bermimpi.

Untuk semesta jika aku masih tak terlihat olehmu, aku ingin terus berjuang, sama seperti orang yang merindukan air ditengah teriknya gurun. Aku berjuang demi mimpi dan cita-citaku, demi kenangan sebuah akhir dari perjalanan singkatku. 

Jakarta, 9 September 2013
"You always need hope and never give up!"

Comments