What a dream

Aku ingin bermimpi. Karena ketika bermimpi, Ia mempertemukanku dengan banyak hal diluar akal manusia. Ia memperlihatkanku banyak kemungkinan dari nada yang seirama sampai pada nada yang saling berteriak. 

Ketika bermimpi, Ia mengajariku saat kenyataan tidak hanya diakal manusia. Bukankah ada keajaiban?  Belum tentu segala yang dipikirkan yang terjadi, manusia, yaitu aku, mungkin hanya tau satu dari 100 kemungkinan yang ada. Masih ada 99 kemungkinan lain. Diluar cara pikir manusia.

Ketika bermimpi, Ia mendekatkan yang jauh. Mengungkapkan kata-kata yang tidak bisa disampaikan saat kenyataan mendominasi. Ia menomorduakan ruang, menomortigakan waktu.

Ketika bermimpi, Ia mengajarkan aku bersyukur, ketika mimpi adalah sebuah alternatif dalam kehidupan, yang mungkin saja bisa terjadi. Baik maupun buruk, bukankah sama-sama misteri?

Ketika bermimpi, Ia memberiku waktu untuk berpikir, bahkan untuk mempersiapkan ketika mimpi menjadi sebuah kenyataan. 

Jakarta, bedroom,
Another dreams.

Comments