Wake up!
Hanya ingin belajar berbagi.
Sudah hampir menutup bulan Maret, dan sebentar lagi April.
Apa yang sudah aku kerjakan bulan-bulan sebelumnya?
Hidup dengan kerutinitasan.
Awalnya aku berjuang, sama dengan puluhan teman-teman,
yang memasang banyak sekali rencana. Berjalan, seiring berlarinya waktu.
Tetapi kini aku sadar,
Kemanakah waktu untuk aku sendiri mencintai hal yang lain?
Kemanakah waktu untuk aku menimbun karya supaya di hari depan aku gak jadi sebuah seonggok daging saja?
Kemanakah waktu untuk aku berjuang menjadi orang yang berhasil?
Bukan jadi hal yang terlalu aku idam-idamkan,
"Harus sukses tahun bla-bla, harus punya mobil tahun bla-bla, harus sanggup cicil rumah tahun bla-bla."
Jujur, aku belum sampai memikirkan hal itu, walaupun aku tahu itu adalah hal yang penting.
Aku hanya harus terdorong untuk maju, bukan mengalir seperti air.
Yang berarti?
Kadang aku maju, kadang aku mundur. Boleh, aku boleh mundur.
Aku boleh saja terpuruk, tapi aku harus berlanjut.
Gak apa belum bisa menjadi hebat seperti orang diluar sana, yang paling penting adalah sanggup menjadi aku dengan caraku.
Jakarta, siang hari.
Wake up!
Sudah hampir menutup bulan Maret, dan sebentar lagi April.
Apa yang sudah aku kerjakan bulan-bulan sebelumnya?
Hidup dengan kerutinitasan.
Awalnya aku berjuang, sama dengan puluhan teman-teman,
yang memasang banyak sekali rencana. Berjalan, seiring berlarinya waktu.
Tetapi kini aku sadar,
Kemanakah waktu untuk aku sendiri mencintai hal yang lain?
Kemanakah waktu untuk aku menimbun karya supaya di hari depan aku gak jadi sebuah seonggok daging saja?
Kemanakah waktu untuk aku berjuang menjadi orang yang berhasil?
Bukan jadi hal yang terlalu aku idam-idamkan,
"Harus sukses tahun bla-bla, harus punya mobil tahun bla-bla, harus sanggup cicil rumah tahun bla-bla."
Jujur, aku belum sampai memikirkan hal itu, walaupun aku tahu itu adalah hal yang penting.
Aku hanya harus terdorong untuk maju, bukan mengalir seperti air.
Yang berarti?
Kadang aku maju, kadang aku mundur. Boleh, aku boleh mundur.
Aku boleh saja terpuruk, tapi aku harus berlanjut.
Gak apa belum bisa menjadi hebat seperti orang diluar sana, yang paling penting adalah sanggup menjadi aku dengan caraku.
Jakarta, siang hari.
Wake up!
Comments