Rupanada
Potong Bebek Angsa - Nusa Tenggara Timur
100 cm x 123 cm
Print on Canvas
Print on Canvas
Artwork ini merupakan visual interpretasi, eksplorasi dan eksperimen secara digital berdasarkan lagu potong bebek angsa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Secara harafiah, lirik awal lagu tersebut sebenarnya hanya berupa sampiran yang tidak memiliki makna apa-apa. Namun pada lirik akhir secara tersirat, lagu tersebut sebenarnya merupakan ajakan untuk berdansa yang merupakan budaya barat dan tidak dimiliki oleh bangsa Indonesia waktu itu. Sebuah ajakan untuk berdansa dan menari bersama.
Melalui artwork ini, semua yang terdapat pada lagu tersebut dieksplorasi dan digambarkan dengan fokus seorang wanita yang secara ekspresif tampak menikmati alunan lagu dansa dengan posisi tangan serta jari membuka di leher menyerupai sayap dan dihiasi oleh beberapa angsa di sekitarnya sebagai penggambaran harafiah dari sampiran lagu tersebut. Beberapa shape dekoratif secara tersirat sebagai local content dari NTT juga ditambahkan. Shape di beberapa bagian tubuh wanita tersebut sebagai penggambaran hiasan baju adat NTT, elemen abstrak berbentuk persegi dengan corak dekoratif di dalamnya diambil dari motif tenun ikat NTT, begitu pula dengan tekstur yang menjadi background artwork tersebut.
Melalui artwork ini, semua yang terdapat pada lagu tersebut dieksplorasi dan digambarkan dengan fokus seorang wanita yang secara ekspresif tampak menikmati alunan lagu dansa dengan posisi tangan serta jari membuka di leher menyerupai sayap dan dihiasi oleh beberapa angsa di sekitarnya sebagai penggambaran harafiah dari sampiran lagu tersebut. Beberapa shape dekoratif secara tersirat sebagai local content dari NTT juga ditambahkan. Shape di beberapa bagian tubuh wanita tersebut sebagai penggambaran hiasan baju adat NTT, elemen abstrak berbentuk persegi dengan corak dekoratif di dalamnya diambil dari motif tenun ikat NTT, begitu pula dengan tekstur yang menjadi background artwork tersebut.
PUADHANG MBULAN
Padhang Bulan - Jawa Tengah
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
CING CANGKELING
Cing Cangkeling - Jawa Barat
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
Lirik lagu Cing Cang Keling terdengar tanpa makna. Tapi ada pesan hebat di baliknya. Ada lirik 'Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten, Plos kakolong bapak satar buleneng'. Manuk atau burung adalah perlambang hati. Burung yang suka terbang ke mana-mana menjadi perlambang perasaan hati yang suka tidak menentu. Satar artinya dunia. Jadi intinya, jika hati tenang kita akan mendapatkan dunia yang penuh berkah. *
Konsep gambar, montage dari permainan tradisional anak-anak yang membentuk lambang hati. Pesan yang ingin disampaikan, kadang kita harus mengosongkan hati dan pikiran kita, layaknya anak kecil yang hanya ingin bermain, untuk mencapai hati yang damai.
Konsep gambar, montage dari permainan tradisional anak-anak yang membentuk lambang hati. Pesan yang ingin disampaikan, kadang kita harus mengosongkan hati dan pikiran kita, layaknya anak kecil yang hanya ingin bermain, untuk mencapai hati yang damai.
BURUNG TANTINA
Burung Tantina - Maluku
80 cm x 100 cm
Print on Canvas
80 cm x 100 cm
Print on Canvas
Lagu Burung Tantina ini berasal dari Maluku. Cukup unik mengingat SriRama adalah Dewa Hindu sedangkan di Maluku sangat sedikit dijumpai peninggalan Hindu. Ilustrasi menceritakan tentang burung Tantina yang dipanah oleh Raja Nirwana, yakni Dewa Sri Rama. Burung tantina yang dipanah tergeletak di antara batu solid dengan panah masih menancap. Sri Rama melihat dari atas nirwana / nirvana.
Lagu Burung Tantina ini berasal dari Maluku. Cukup unik mengingat SriRama adalah Dewa Hindu sedangkan di Maluku sangat sedikit dijumpai peninggalan Hindu. Ilustrasi menceritakan tentang burung Tantina yang dipanah oleh Raja Nirwana, yakni Dewa Sri Rama. Burung tantina yang dipanah tergeletak di antara batu solid dengan panah masih menancap. Sri Rama melihat dari atas nirwana / nirvana.
NYONYA BELANJA
O Ina Ni Keke - Sulawesi Utara
100 cm x 142 cm
Print on Canvas
100 cm x 142 cm
Print on Canvas
O ina Ni Keke merupakan lagu daerah dari Sulawesi Utara, yang isinya adalah percakapan antara seorang ibu dengan seseorang, lagu ini juga menggambarkan aktifitas seorang perempuan yang bepergian ke kota untuk berbelanja. Berbelanja merupakan aktifitas yang sangat disenangi kaum perempuan, aktifitas ini juga merupakan aktifitas yang kekinian, dalam karya ini kami menggambar sosok perempuan moderen yang senang dengan berbelanja, yang melek fashion dan brand, tapi tidak lupa dengan budayanya sendiri sebagai seorang Indonesia, dengan menggunakan pattern kain Bentenan dan gambar kepala Burung Manguni (Burung Hantu) yang merupakan lambang Provinsi Sulawesi Utara pada bagian gaun si perempuan.
Cublak Cublak Suweng - Jawa Tengah
70 cm x 100 cm
Print on Canvas
Print on Canvas
THE JARAN TEJI
Jaranan - Jawa Tengah
200 cm x 100 cm
Mixed Media, Print on Aluminium
Mixed Media, Print on Aluminium
REK AYO REK MLAKU MLAKU KARO JAJAN
Rek Ayo Rek - Jawa Timur
90 cm x 90 cm
Print on Canvas
90 cm x 90 cm
Print on Canvas
Rek Ayo Rek, Mlaku mlaku.karo jajan dan seterusnya (plesetan version)
Mengutip dari lagu daerah asal Surabaya yang berujudul Rek Ayo Rek, Mlaku mlaku nang tunjungan. Lagu dengan pesan ajakan santai melepas lelah sambil jalan-jalan ke tunjungan. Tunjungan yang dahulu mungkin berbeda dengan sekarang, budaya yang dahulu pun berbeda dengan sekarang. Tunjungan sekarang yang saya tahu adalah ramai pusat perbelanjaan.
Dikaitkan dengan budaya konsumtif saat ini maka jalan-jalan atau mlaku-mlaku pun dialihkan dengan jajan bukan dalam konotasi negatif, tetapi yang dimaksud adalah wisata belanja dengan seabrek tawaran diskon yang menggiurkan di dalam mall. Dan itu adalah kultur konsumtif masyarakat perkotaan saat ini sudah biasa dan merebak di mana - mana.
Mengutip dari lagu daerah asal Surabaya yang berujudul Rek Ayo Rek, Mlaku mlaku nang tunjungan. Lagu dengan pesan ajakan santai melepas lelah sambil jalan-jalan ke tunjungan. Tunjungan yang dahulu mungkin berbeda dengan sekarang, budaya yang dahulu pun berbeda dengan sekarang. Tunjungan sekarang yang saya tahu adalah ramai pusat perbelanjaan.
Dikaitkan dengan budaya konsumtif saat ini maka jalan-jalan atau mlaku-mlaku pun dialihkan dengan jajan bukan dalam konotasi negatif, tetapi yang dimaksud adalah wisata belanja dengan seabrek tawaran diskon yang menggiurkan di dalam mall. Dan itu adalah kultur konsumtif masyarakat perkotaan saat ini sudah biasa dan merebak di mana - mana.
ORNITHOPHOBIA
Suwe Ora Jamu - Jawa Tengah
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
Lagu yang sederhana tapi penuh makna tentang kisah kerinduan terhadap seseorang ( wanita )
"Suwe ora ketemu, pisan ketemu gawe gelo" - Lama tidak bertemu,
sekali bertemu membuat sakit hati.
Wanita itu spesies yang rumit, diibaratkan sebagai burung, kita susah mengerti bagaimana meraih dan mencintai mereka. cara mencintai burung bukanlah mengurung di kandang, tapi membiarkan nya bebas, sekuat apapun tangan kita untuk meraih burung itu tetap saja tidak bisa membuat burung itu hidup seperti di alam.
"Suwe ora ketemu, pisan ketemu gawe gelo" - Lama tidak bertemu,
sekali bertemu membuat sakit hati.
Wanita itu spesies yang rumit, diibaratkan sebagai burung, kita susah mengerti bagaimana meraih dan mencintai mereka. cara mencintai burung bukanlah mengurung di kandang, tapi membiarkan nya bebas, sekuat apapun tangan kita untuk meraih burung itu tetap saja tidak bisa membuat burung itu hidup seperti di alam.
CIK CIK PERIUK
Cik Cik Periuk - Kalimantan Barat
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
100 cm x 100 cm
Print on Canvas
Saat kembali mendengarkan lagu dan mengulik lirik Cik Cik Periuk yang berasal dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, saya seketika membayangkan tentang sebuah tempat pinggir pantai dimana warganya terdapat beragam suku bangsa yang hidup dengan rukun, damai dan sentosa sebagaimana arti semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
Dalam visual karya yang saya buat, saya mencoba menggambarkan kapal sebagai simbol mayoritas mata pencaharian warga Kabupaten Sambas sebagai nelayan. Visualisasi beragam karakter menggambarkan kehidupan yang selaras, ditengah carut marutnya kondisi Indonesia sekarang ini. Ketulusan dan keramahan Semar sebagai sosok yang rendah hati memberikan saya inspirasi bahwa kesederhanaan mampu dimiliki siapa saja, dimana saja, dan kapan sajive
Dalam visual karya yang saya buat, saya mencoba menggambarkan kapal sebagai simbol mayoritas mata pencaharian warga Kabupaten Sambas sebagai nelayan. Visualisasi beragam karakter menggambarkan kehidupan yang selaras, ditengah carut marutnya kondisi Indonesia sekarang ini. Ketulusan dan keramahan Semar sebagai sosok yang rendah hati memberikan saya inspirasi bahwa kesederhanaan mampu dimiliki siapa saja, dimana saja, dan kapan sajive
Comments