You'll be missed.

Ada yang membuat bibir ini manyun. Tak peduli mukaku jelek atau tidak. Tak peduli alisku naik setengah atau tidak.

Kalau bahasaku ini komplit. Karena setelah sakit masih ada senyum. Setelah kecewa dan takut, muncul suprise berikutnya yang membuat tawa.

***

Hari ini aku banyak menjumpai orang-orang baru. Siapa yang menduga tersesat membuat kamu berhenti dan mampir ke tempat yang tidak seharusnya kamu lalui. Siapa yang menduga tempat yang tutup membuat kamu bertemu kepedulian orang lain. Siapa yang menduga sendiri membuat kamu terlihat mempunyai adik.

***

Lalu hari ini juga hatiku bertanya, mengapa gereja tertutup tidak seperti sebelah kanannya? Berani saja, kalau memang itu keinginanmu katakan saja. Sama halnya kalau itu harapanmu doakan saja. Dan... Aku akhirnya bisa masuk ke dalamnya dan berdoa.

Lalu hari ini juga menawarkanku banyak senyum dan cerita untuk disimpan dalam hati.

Kamu bisa bertemu orang yang menyusulmu naik sepeda, mempedulikan keadaanmu padahal kamu hanya ngobrol lima belas menit.

Aku belajar mengambil keputusan yang cepat, ya atau tidak. Kalau ya, lakukan sekarang. Kalau tidak ya tolak juga sekarang.

Aku belajar berbagi di sini. Berilah kepada orang lain. Entah karena kamu sudah cukup,  entah karena kamu berlebihan, ataupun karena kamu memang mau memberi.

Aku belajar memberi senyum terlebih dahulu. Saat terjelek dari wajahmu pasti jadi lebih cantik. Saat menggosok gigi di penginapan atau saat bertemu ibu tua di jalan, lalu sahut dan doanya hati-hati.

Aku yakin aku akan rindu yang sederhana. Yang tidak bertanya apa merek hp mu, yang tidak berharap hiburan yang mahal, yang tidak bertanya sudah nonton film bioskop ini belum. Yang sederhana saja.

***

Atau sesingkat perjalananku di sini, sesingkat itulah Sang Pencipta menginspirasiku banyak hal. Mulai dari membuatku menoleh memikirkan masa depanku. Atau membuatku berbalik melupakan apa yang tidak seharusnya menjadi sedihku.

Selalu ada perjumpaan dan selalu ada yang diukir :)

Selamat malam lagi, Solo.

Comments