Talang (3)
Teh susu itu berwarna cokelat pucat. Teh itu menemani soremu dengan genggaman pensil kayu dan ditemani selembar kertas susu putih.
Kamu membuatku kagum. Kamu membuatku terheran. Kamu membuatku bertanya.
Tanganmu menggores, matamu menatap kertas, maafkan aku terlalu melankolis hari ini. Lihat, bajumu yang bercorak kotak-kotak, senyumanmu yang sesuai porsinya buatku tak berhenti menatapmu.
Tak apa kan, Gilang? Aku janji hanya hari ini saja kok.
***
Teh hangat tawar. Kamu letakan itu persis di depan wajahmu. Maka setiap kali aku bertanya dan kamu menjawab, "Yang terlalu manis bikin enek, Lang."
Maaf tapi aku tidak mau membantahmu. Maka aku diamkan sambil menggores pensil ke kertas itu.
Kamu menyeruput teh hangat tawar itu, setiap selesai mengajakku bicara, lalu jarimu yang kecil memainkan sedotan.
Tingkahmu, senyumanmu, membuatku tidak lelah bersamamu. Dan satu lagi Ta, sebelum malam larut, kamu harus tahu, kamu manis dengan caramu.
Comments