Terima kasih, malam!

Maaf malam-malam aku ngepost begini.

Malam ini aku ditemani cahaya lampu, blckberry yang memutarkan lagu, dan jarum jahit.

Aku mengingat sebuah kesempatan untuk hidup, bagaimana kerasnya aku mencoba menggapai mimpiku, bagaimana aku dengan repotnya berpikir kesana kemari untuk masa depanku.

Boleh kan sekarang aku melepas peluh dan khawatirku? Menerbangkan ke angkasa yang lepas, atau seperti terbang naik paralayang, kamu merasakan angin sampai kamu merasa tiada angin.

Cukup ah. Berapa lama gelisah jadi temanku? Berapa lama aku menanyakan dan membayangkan aku nanti. Aku lelah. Bukan kah dengan menjadi seorang aku, aku akan menikmati hidup dengan caraku. Bukankah langit dan bumi akan membiarkan manusia berkarya selama yang menjadi tujuan adalah kebaikan? Bukankah tidak perlu resah lagi jika Sang Pencipta menyiapkan waktu itu untukku?

Maka, silahkan jika kamu ingin terbang, sampai jumpa. Biarlah singgah pada ranting mana yang kamu sukai. Terbanglah, supaya sayapku bisa terbuka. Maka aku pun akan melihat dunia, sama sepertimu.

Terima kasih, malam.

Comments