Dua

Lupakah kamu untuk menatapku? Lalu dibawah langit yang teduh, tidak perlukah aku menyebut namamu, atau kamu menyuarakan namaku? Karena tanpa itu sudah kuyakin kamu akan mendekat, atau kamu yakin aku ada disampingmu. 

Diantara dedaunan hijau yang terselip parasit kekuningan, aku singgah dibatang pohon, bukan dunia yang aku lihat, hanya kamu, dan yang kusebut rumah. Kamu tidak pernah bernyanyi lagi sejak kehadiranku. Ayo, bernyanyilah bersamaku, ceriakanlah seisi rumah ini dengan sahut-sahutan kita. Bukankah aku diundang untuk membuatmu ceria?

"Hei, aku menerima kamu, dengan segala tingkah leluconmu, atau kata serapahmu."
"Berhentilah berlari, apa yang kamu kejar di dalam rumah? Selain tenang, persinggahan, tempat berlindung dan bertegur sapa, satu lagi, aku senang melepas rindu."
"Hei, maukah kamu singgah, menemaniku dan boleh kupinjam bahumu? Aku lelah, aku ingin bercerita. Jangan diam saja, ceritakan juga, apapun, tentang kamu."

Comments