Boleh aku tahu namamu?
Kamu seperti ceritaku.
Kamu tahu? Untuk apa hanya memandang saja? Aku resah jika ada kesempatan kamu malah menatapku. Matamu tidak bisa bicara, tidak berkata-kata dan tidak mengenalkan diri. Lalu untuk apa?
"Aku Gilang." Kalau-kalau butuh basa-basi, kenapa tidak yang lain.
Maka aku akan membalasmu. "Aku Sita." Kalau aku butuh membalas basa-basimu, aku sanggup.
Tapi kamu tidak.
Untungnya Gilang, wajahmu sempat aku perhatikan baik-baik. Karena aku tidak tahu, kapan aku akan bertemu kamu lagi.
Untungnya kamu sempat memanggilku. Sehingga lidahku tidak kelu, dan suaramu samar-samar memecahkan keheninganku.
Jika pada akhirnya kamu memilih berjalan menjauh tidak apa. Hanya saja kamu lupa memberitahu kapan kamu akan menemuiku lagi.
Comments