Menyambut senja

Jika tidak, bukan kamu, yang harusnya kutemui di pinggir jalan itu. Kamu berpakaian cantik, dengan rambut ikal sebahu, pipi kemerahan sambil menggenggam setangkai bunga mawar merah yang manis. Sama manisnya dengan kamu.

Langit saat itu sedang oren-orennya. Oren bercampur biru terang setengah tua. Rasanya sulit untuk aku deskripsikan. Tapi itulah, langit menyanyikan lagi keindahannya. Sama indahnya dengan kamu.

Pertemuan tidak sengajaku denganmu, atau saat deru mobilku mengangetkan langkahmu. Kalau saja ban mobilku tidak mengotori rokmu, lalu apakah saat itu aku akan menjumpai kamu?

Lalu tawamu yang renyah, atau tatapan marahmu tidak pernah aku bayangkan. Jika saja, bukan kamu. Mungkinkah aku mengeja kata yang sederhana diucapkan jutaan manusia?

Cin-ta.

Comments