Kunang-kunang

Kalau kusebut kunang-kunang, artinya ia harus berani bersinar. Entah bagaimana alam itu berperan, proses kimia yang dihasilkan oleh si kunang-kunang begitu indah, dia memancarkan hampir 100 persen cahaya dari proses tersebut, lebih hebat daripada lampu.

Kalau ditemani kunang-kunang, rasanya aku akan puas bermain ditengah kegelapan, di sebuah desa sederhana yang langkahnya pelan yang bicaranya lebih santai, dan hatinya lebih lapang. Gelap tidak jadi lubang besar yang siap menerkam aku, bukan pula jadi luka hati yang tersimpan rapih.

Ragukah kamu ketika kegelapan, ketidakpastian, kebingungan, dan misteri itu di sekelilingmu.

Lelahkah kamu menjadi terang kecil yang mungkin kamu tidak akan sadar kalau bisa saja kamu terancam?

Atau kamu sekedar memilih untuk menikmati terang, yang tanpa peduli, siapapun, apapun yang mengganggumu, kamu akan terus memilih jadi kunang-kunang?

Kecil, rapuh, tetapi punya satu keinginan.
Bercahaya.


Jakarta.

Comments