Semelah

Juli kemarin aku kesampaian pertama kali nonton wayang kontemporer. Karya Mas Eko Nugroho sukses membungkus visual ke dalam seni pertunjukan, penyampaian yang modern, unik dan lucu.


The Wayang Bocor: Semelah (God Bliss)
Ide & karya visual oleh Eko Nugroho
Naskah & sutradara oleh Gunawan Maryanto

The Wayng Bocor adalah sebuah proyek penciptaan karya pertunjukan wayang kontemporer yang diiniasi oleh perupa Eko Nugroho sejak tahun 2008.

Semelah mempunyai makna sama dengan Bismillah bagi orang Jawa merupakan simbol yang kuat atas proses asimilasi budaya Jawa & ajaran Islam.

Sinopsis
Jawa di sebuah masa. Saat Hindu di gigir kehancurannya. Orang-orang kembali pada mistisme. Majapahit perlahan runtuh. Kelaparan dan kemiskinan menjalar-jalar. Kerusuhan terjadi di mana-mana. Di pinggir pantai yang jauh Demak bercahaya. Azan perlahan terdengar menelusup di tengah-tengah mantra yang masih berdengung di berbagai penjuru.

Seseorang berkedok hitam-hitam melompat-lompat di atas wuwungan rumah. Di punggungnya ia menggendong karung yang penuh berisi barang-barang. Seperti sinterklas ia membagi hadiah di tengah malam buta pada fakir miskin. Orang-orang bangun di pagi hari dan menemkan kembali kebahagiaannya.

Di tepi hutan orang yang berpakaian hitam-hitam layaknya ninja bersiaga. Seorang ulama lewat. Orang berpakaian ninja, sebut saja Maling Aguna, segera mencegatnya. Ia membegal ulama tua itu. Maling Aguna bersujud saat ulama itu memberinya bongkahan-bongkahan emas yang tercipta dari tanah. Maling Aguna bertapa di tepi kali. Membersihkan dirinya dari kejahatan-kejahatan di masa lalunya.

Masjid-masjid berdiri. Mantra-mantra berubah bunyi. Salawatan Jawa terdengar di mana-mana. Maling Aguna bangkit dari tapanya. Ia membawa wayang dari desa ke desa. Ia mengajarkan Islam dengan menggunakan cara-cara Jawa.

Maling Ulama di usir oleh ayahnya
Pertunjukan wayang bersama aktor

Perjalanan Maling Aguna

Bertemu Ulama


Penyebaran agama Islam

Comments

Anonymous said…
Wayng