Pikiran yang berlari

Aku mau berlari sampai kupu kupu mengitari pohon di dalam hutan. Dan kuntum bunga jatuh kering, menguning dan mencium rumah kekalnya.

Biar saja angin menyentuh, misteri menjadi puncak dan melumuriku dengan tanda tanya. Katamu tidak ada yang bisa menyentuh, sedikit saja bagi senyuman masa depan untukku. Sedikit dan sebentar saja.

Di jalan aku menemukan sepasang sepatu. Sepatu yang pernah aku sukai, aku beli, ia teman main kesayanganku. Aku adalah sepasang sepatu bagi yang ingin memilikinya. Sedangkan aku juga punya sepatu yang ingin kupakai untuk menyelusuri kehidupan.

Berkenalan. Berbagi rindu. 
Berjanji tapi boleh aku berharap tanpa perpisahan?
Kalau boleh.

Aku paham kok, tidak ada jalan yang bisa dibukakan kalau pintunya pun ditutup. Apakah kamu juga setuju dengan pernyataanku?

Jakarta,
lari di pagi hari

Comments