Jakarta

Lampu malam berwarna-warni jadi buram saat jendela bis kesayanganku tersiram hujan. Musim hujan di Jakarta menyapaku dan puluhan orang yang menggantungkan perjalanannya naik Transjakarta. Kota yang padat, ramai sudah pasti karena jadi persinggahan orang-orang mencari nafkah.

Jakarta tidak sabar dengan waktu, selalu saja ingin terburu-buru. Dorong mendorong, sikut menyikut dan diburu-buru. Orang berlalu lalang pergi pagi pulang petang. Waktu terlalu banyak terbuang kalau kamu mengunjungi Jakarta.

Tetapi kota ini membukakan semangat untuk berjuang, kerasnya kehidupan pasti kamu tahu kalau kamu hidup di Jakarta. Aku bukan anak kosan yang harus pintar menghemat uang untuk membayar sewa tidur dan makan. Apalagi mereka?

Mataku mulai lelah, waktu sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Dengan celana tergulung dan kotor karena tanah, sendal jepit sengaja aku pakai supaya sepatuku tidak kotor kena cipratan hujan. Jakarta, kota kelahiranku yang keras, berjuang adalah satu-satunya cara terbaik untuk menjadikan mimpi setiap manusia tercapai.

Di Jakarta, kamu dan aku sama-sama belajar mengejar waktu.

Jakarta,
Malam hari di TransJakarta.

Comments