Tanpa syarat

Aku ingin bersama denganmu.

Tidak peduli dengan kota yang sangat sibuk dan riuh, membuat kita melupakan satu hal. Menikmati waktu.

Ingatkah kapan terakhir kamu duduk dengan obrolan di temani roti dan teh hangat? Hujan turun tidak kamu caci maki, tapi malah aku syukuri karena aku bisa berlama-lama denganmu. 

Aku ingin bersamamu tanpa syarat, tanpa aku harus berpura-pura, tanpa kamu harus jadi orang hebat, tanpa kamu harus bisa membawaku tinggal di rumah mewah. Aku ingin menghabiskan waktu denganmu. Duduk, melamun, berlari ditengah hujan. Atau sekedar menunggu hujan untuk reda, lagi lagi, supaya aku punya banyak waktu bersamamu.

Tidak perlu khawatir aku bisa kamu ajak naik gunung atau pantai terserah pilihanmu. Aku bisa diajak hujan hujanan dan panas-panasan. Kalau suka mengeluh aku minta maaf, tapi aku tidak berniat menyinggung.

Aku tahu waktu tidak selamanya untuk kita. Pertemuan, perkenalan, perpisahan adalah momen biasa yang hampir setiap hari masing-masing kita, manusia, merasakannya. Hanya saja kamu tidak usah repot juga mengatur akhir dari cerita kita.

Waktu. Ia akan dengan sendirinya menyaksikan kaki kita terus berjalan bersama atau dengan luntang berjalan berlawanan arah. 

Aku tidak mau merepotkanmu. 

Sebuah buku punya ceritanya masing-masing.

Bukumu.

Aku penasaran, apa isi bukumu tentang aku?

Jakarta,
Bumi dengan langit yang kelabu

Comments