Bergelas gelas kopi

Obrolan kami tidak ada habisnya.

Meja panjang di sebuah coffee shop di Jakarta jadi tempat kami bercerita. Ia bilang beberapa tahun lalu, kita tidak tahu siapa jodoh yang disiapkan Tuhan bagi kita sampai kita mengucapkan janji di hadapan Tuhan.

Tetapi waktu yang berlalu untuk mendewasakan pada akhirnya menjadi bukti perjalanan hidup mereka. Perjalanan itu tidak mudah, ada banyak rintangan. Bahagiakah kamu bersamanya? Aku teringat kriteria yang aku punya, terlebih dari itu semuanya hanya pencarian kesempurnaan yang pada akhirnya itu tidak akan pernah ada. Lebih baik atau tidak, semuanya akan terulang berulang dari waktu ke waktu. 

Pencarian pasangan yang terakhir adalah harapan semua orang. Jika mungkin belum, mungkin kita sendiri yang belum siap dan belum berbenah diri dengan baik.

Lalu apakah aku sudah siap dengan ketidaksempurnaan. Aku jatuh cinta bukan karena kriteria. Tetapi karena orangnya adalah dia.

Katakan apa yang ingin kamu katakan, ungkapkanlah dengan baik, berdoa dengan sungguh-sungguh. Jadi hal itu akan menempatkan kita di titik yang sama-sama kita belajar pahami.

Aku merindukanmu dengan cara matahari merindukan bulan. Sama halnya aku mengasihimu dengan cara hujan mengasihi matahari. Selalu ada ruang untuk aku belajar mengasihi diriku terlebih dahulu dan menemukanmu adalah hal yang tidak pernah terburu-buru.

Comments