Perempuan

Pernah. Aku lelah menjadi seorang perempuan ketika temanku bilang, lebih mudah jadi perempuan. Laki-laki harus menafkahi, umur udah segini tapi masih belum tahu masa depan mau seperti apa. Ga salah.

Tapi siapa bilang? Aku pernah lelah jadi perempuan, dia terlalu sok kuat di depan banyak orang, menasehati, memuji, tertawa, menari. Bohong. Semuanya kebohongan. Semuanya pura-pura. Cengeng. Berperasaan. Bodoh. Diinjak. Harus menurut.

Siapa bilang? Dia pernah lupa rasanya kebenaran, terlalu sering menjawab ya padahal tidak. Sendirian dianggap salah, perasaan tidak menentu. Pagi ini tertawa malamnya menangis. Kadang mengerti orang lain lebih mudah daripada mengerti diri sendiri kan?

Siapa bilang? Kalau kamu bilang jadi perempuan mudah, coba. Tanya ibumu. Minta ibu ceritakan rahasia-rahasia seorang perempuan. Berhati-hati, jangan menyakiti, lemah lembut, melayani jadi label di kepalanya, tidak boleh melawan, tidak bisa beragumen.

Aku pernah lelah jadi perempuan. Ketika punya harapan harus bisa mengerti batasan. Tahu kapan saatnya berharap dan tahu kapan saatnya menjumpai realita. Dia takut mencintai dirimu karena cinta itu seperti kopi yang walaupun airnya sudah habis, ampasnya masih tersisa.

Sama.

Sama halnya dengan sakit hati. Cinta dan sakit dua hal yang bertolak belakang tapi rajin duduk bersampingan.

Comments