Sisi waktu

Waktu tidak pernah berlari di depan kita, tidak juga senang main petak umpat.

Ia gemar duduk seperti ayah yang menanti anaknya pulang atau perempuan yang menunggu mempelainya datang. Kata yang membuat kita tahu arah pulang dan waktu berpergian.

Jika pelarian adalah pilihan, maka berlarilah. Sejauh matahari senja sempat merekam detik-detik tanah yang meronta saat dipijak terlalu keras. Sesaat memandang tinggi beton mengejar cakrawala yang berhasrat menebus batas.

Ia adalah misteri yang tidak pernah dapat kita dekati untuk dipahami. Seumpama sambutan seseorang yang baru berkenalan. Segudang cerita yang penuh dengan teka-teki.

Jika perjumpaan adalah pilihan, maka bertemanlah. Sejauh mata dapat memandang dan kaki masih dapat melangkah. Harum bunga, bau hujan dan helaian rambut kecil yang meronta-ronta ingin disapu pelan.

Waktu tidak pernah berbohong demi kita. Tidak pandai ia berpura-pura.

Tidak sekarang.

Dan sampai kapanpun tidak.

Comments