Apa warnamu?

Mari duduk di sebelahku dan aku di sebelahmu. Ditemani teh dengan gula batu kita bercerita tentang hangatnya mentari pagi yang senang kita sapa di pemberhentian.

Warna matamu biru keunguan yang diam-diam memancarkan keberanian dan kepercayaan. Untuk sebuah harapan apakah aku perlu ragu denganmu? 

Jika ada yang diam-diam mengubah warna kesukaanmu lalu meredupkan semangatmu, aku akan memanggil satu persatu kenangan tentangmu. Saat malam berganti jadi pagi dan pagi berpisah untuk malam. Waktu berubah tetapi apa untukmu aku tetap rumahmu?

Aku mencintai semua yang pernah mengubah warnaku, menambah warna cerah yang bersinar di warna abu-abuku. 

Jika dulu aku pernah ingin punya merah, aku memilih aku dengan semua warna. Cerah seperti katamu dan kelabu seperti pelukis langit yang sedang terburu-buru.

Apapun, apa saja warnaku dan warnamu. Mari tetap duduk di sebelahku dan saling mewarnai. Lalu biar saja pelangi iri karena walaupun warna kita berbeda kita tetap duduk berdampingan.

Comments