Menanti hujan

Hujan enggan menampakan diri kepadanya bahkan di langit yang sendu dan penuh dengan awan. Jika bukan hujan, siapa lagi yang akan bertanya tentang kabarnya hari ini, bagaimana harinya, apa yang ada di dalam hatinya?

Genangan air sudah tampak keruh dan langkah kakinya sudah tidak karuan. Bekas hujan pagi tadi. Ia tidak tahu ke mana harus pergi apalagi pulang. Di gang kecil penuh dengan persimpangan, gadis kecil berlari telanjang kaki.

Tidak ada senyum apalagi sapaan selamat sore. Bahkan bayangan wajahnya sendiri saja enggan menatap pantulannya di balik jendela rumah orang yang sibuk memasak kebahagiannya. Ia sering melamun dan menonton kehidupan orang lain.

Hujan mengguyur kepalanya yang panas hingga ia sedikit lebih sadar untuk bersyukur. Terima kasih hujan menemani malamnya sepi dan menyapu banyak gelisah di hatinya.

Comments