Pinggir danau

Bau hujan menyapa di saat angin menerpa kedua pipiku. Rupanya hujan baru akan turun tapi baunya sudah memenuhi kepalaku. Hujan akan mengguyur hijau daun yang menggelitik jemariku. Kakiku bermain di atas tanah keorenan yang ditutupi rumput-rumput kecil, bebatuan yang kadang tajam menertawai kakiku yang telanjang. Ingin kunikmati hujan ditemani segelas teh hangat.

Hujan rintik-rintik membasahi tenda mungil di tepi danau. Lelah berlabuh, angan tercapai dan dingin turun menyelimuti. Tidak ada tanda tanya di antara aku dan hujan, tidak ada pula jawaban yang melompat melewati batas imajinasiku. Aku insan yang berjiwa dan hati adalah pengetahuanku.

Bau hujan menyisakan rasa setiap aku mencium embun dan menginjak rerumputan. Di jalan setapak, di kelilingi danau aku berlari. Seakan membelah waktu untuk kembali ke masa perjumpaan, egois manusia dalam kepasrahan. Rumput masih basah sisa kemarin, tetapi pikiranku jernih seperti langit pagi terang ditemani awan kecil.

Comments