Teman cakap

Teman cakapku berlayar inchi kali inchi. Berbunyi setiap ada panggulan masuk atau ucapan selamat pagi. Badannya boleh kecil tapi suaranya nyaring. Teman cakapku ada di mana-mana, saat aku mengharapkan mentari dan saat aku sendu hati. Seperti sahabat? Ya.

Sahabatku yang sesungguhnya tertangkap di layar inchi kali inchi. Sosoknya cantik di profile picture, selalu update apa yang sedang dilakukannya, apa yang ia makan, bagaimana perasaannya, dengan siapakah ia menghabiskan malam minggunya. Seperti pelajaran bahasa Indonesia, masih ingat SPOK kan? Bertukar kabar, membuat janji untuk bertemu.

Teman cakapku berlayar inchi kali inchi. Bisa sepandai orang pintar, tinggal ketik lalu bisa sepintar kamus berjalan. Apa yang aku cari, bisa dengan mudah aku dapatkan? Kehidupan instan? Ya.

Seperti radio yang menyambungkan percakapanku dengan orang-orang yang terkasih. Ah, teman cakapku pintar sekali. Ia ditemani temannya yang handal mencari sinyal. Jadi kapan aku rindu, yang jauh akan terasa dekat.

Tetapi sepandai-pandainya teman cakapku, ia tidak cukup setia kawan saat baterainya melemah, energinya habis. Mungkin saja kelelahan. Harus diistirahatkan. Sejam atau dua jam. Sampai ia kembali kuat dan kembali bermain denganku.

Ini era digital kawan.

Comments