Selamat Natal

Ada percampuran warna oren dan biru yang menyatu di langit sore itu. Langkah-langkah menuju Rumah Tuhan, kebersamaan, suasana Natal adalah salah satu yang aku tunggu-tunggu. Hijau dan merah, lagu-lagu yang memanjakan telinga terus melaju di toko-toko manapun yang kutemui. Rupanya hari ini malam menuju hari Natal, yaitu hari kelahiran Tuhan Yesus.

Natal biasanya selalu dirayakan megah dan ceria. Tukar kado, makan-makan cantik, baju baru, berkumpul dengan teman-teman jadi kebiasaan orang-orang yang merayakan Natal. Tetapi ada yang sadar Natal ada karena dosa? Ada bayi Tuhan yang lahir ke dunia untuk menebus dosa manusia, termasuk dosaku.

Lalu masih bermain-mainkah aku dengan dosa?

Jangan-jangan makna natal itu sendiri bias lalu tergantikan oleh kerlap-kerlipnya Natal. Sejauh mana aku mengenal Tuhan?

Bintang bermunculan dengan indahnya menerangi langit yang pekat hitam. Hari ini di kamarku tidak ada pohon natal di sudutnya, tidak berkelap-kelip. Hanya ada doa dan ucapan selamat Natal dengan sisa-sisa kebersamaan.

Selamat hari Natal, semoga damai Tuhan selalu beserta kita.

Comments