Menjaring angin

Apa kita mengejar bayang-bayang sendiri? Yang kita kira menuju mata air yang besar yang didalamnya kita bisa duduk dan mampir untuk minum? Sesuatu yang tidak nyata seperti hujan yang jatuh bukan untuk kita genggam, bukan untuk kita simpan. Tapi hanya untuk kita nikmati.

Apa kita mengejar pagi sepergi matahari merindukan bulan? Yang kita kira sudah cukup pagi kita bercerita, tetapi hanya cerita-cerita kosong tanpa gema. Bahkan belum sempat ia tinggal, sudah berlalu.

Apa kita mengejar keyakinan dan bahagia? Yang kita kira sudah ada di depan mata, maju selangkah dan kita akan mendapatkannya. Tapi tidak semudah itu bahagia itu mencari induk untuk tinggal, kita perlu hati yang bersih, perlu mulut-mulut yang rajin berdoa. Di bawah langit tidak ada yang begitu membahagiakan. Dan tidak ada yang terlalu menyedihkan.

Comments