Saku penuh cerita

Ceritaku kusimpan di saku celanaku. Setiap hari aku pungut sukacita kecil dan harapan baru. Malam penuh bintang, pelangi sehabis hujan, bau tanah sehabis hujan, kupu-kupu di halaman rumah. Tetapi sebelum menemukan sukacita, aku menunggu di dalam kesusahan. Ada hujan dengan petir yang memperlambat perjalanan kupulang dan sekelompok ulat-ulat bulu yang menempel di manapun mereka mau.

Ceritaku mengering di saku celanaku. Layu seperti bunga yang tidak berakar. Jika sebagian orang membuangnya karena mengganggapnya sampah, aku menaruhnya di atas mejaku yang besar. Bukan cerita yang luar biasa, tapi siapa tahu kalau-kalau menghiasi meja yang penuh dengan kesibukan dan keluh kesah setiap harinya.

Ceritaku meluap di saku celanaku. Sayangnya sudah hampir lupa ia untuk aku catat dan kuingat-ingat. Jemariku lupa mengeja kata. Ceritaku menjadi tua, layu dan dibuang orang. Jika ceritaku tertimbun dengan cerita-cerita orang lain, mungkin ia akan terlupa dan tanpa sengaja aku buang. Meninggalkan seorang gadis yang kehilangan cerita di saku celananya sendiri.

Comments