Melaut

Hidup melaut susah susah gampang. Terombang-ambing, panas di lalui, hujan pun tidak bisa aku tolak. Perahu kecil melaju dan aku duduk di depan. Tidak harus menghadap ke depan maka aku memilih melihat ke belakang. Wajah-wajah manusia yang giat mencari keindahan ciptaan Tuhan.

Angin laut gemar menggelitik rambutku. Kakiku basah bercampur pasir putih yang susah kutemukan selain di pantai dekat rumahku yang pasirnya putih dikerjakan manusia. Mataku mencari banyak ikan-ikan di karang, mengamati biru laut yang beraneka seperti pantone di aplikasi kerjaku. Yang besar menjadi kecil, yang kecil semakin kecil. Hanya tersisa lautan yang sangat luas dipenuhi air. Ia besar, sedangkan kapal-kapal menjadi kecil lalu apalagi aku.

Senja memamerkan kecantikannya dengan sangat megah. Seakan ombak ikut menari di temani sinar matahari yang beranjak pulang. Menutup sebuah hari dengan cerita yang selalu aku rindukan. Pasir yang hangat, raga yang lelah tetapi wajah berseri-seri. Seperti itu indahnya mengejar matahari, menyaksikannya pulang dan tidur dalam kehangatannya.

Comments