Kasih yang sepanjang masa

Aku ingin merengkuh senyuman di balik waktu. Biar waktu jadi temanku, senyumanmu jadi canduku. Satu persatu daun menguning lalu menjadi layu. Tetapi senyumanmu merekah seperti fajar yang tidak pernah mengingkari pagi. Satu demi satu cerita kasih berguguran, menjadi kisah di masa lalu, tetapi kisahmu senantiasa mengantar tidurku. Menyatu di dalam keajaiban mimpi yang gemar aku lupakan diam-diam.

Aku ingin menutup rapih semua kerut wajahmu, menjaganya baik-baik untuk aku ingat sepanjang waktuku. Mengingat wangi tubuhmu. Mendengar semua keluh kesahmu. Makan semeja denganmu adalah sebuah kebahagiaan dan kehangatan yang tidak mau aku lewatkan. Aku pintar mengucapkan maaf, mungkin yang sering aku lakukan membuatmu sedih.

Pagi sudah jadi siang, jalanan padat dengan manusia-manusia. Mereka saling berebut waktu untuk membujuknya memberi waktu lebih banyak dengan keluarga. Cukup menafkahi, cukup punya waktu bersama. Aku di sini, punya pekerjaan, hidup nyaman, bisa membeli apa yang aku inginkan, bisa pergi ke mana aku mau. Ini semua anugerah, terima kasih Tuhan menempatkan Mama di sisiku.

Comments