Kepunyaan

Di antara keraguan ada nasib yang tidak bisa digoyahkan. Seumpama takdir, ia akan mengalir untuk mengisi ruang pada yang tidak lupa berserah. Seperti menemukan jalan pulang, menjadi tidak tahu apa-apa supaya bisa menikmati.

Di antara kecemasan ada rasa aman. Seumpama tidur dalam dekapan manusia yang rajin mencintai, bukan menanti dicintai.

Di antara begitu banyak tanda tanya ada keyakinan. Seumpama garam yang selalu asin dan gula yang selalu manis. Ada waktu untuk berhenti bertanya, duduk di dalam sepi sambil mencari.

Di antara banyaknya benci masih ada cinta. Yang berdiri sendiri, tanpa topeng, jujur tampa mengharapkan imbalan. Polos tanpa mencari keuntungan. Cinta yang tidak pernah lupa menyemangati pagi dan malam, yang nyanyiannya merdu seperti burung-burung yang terbang bebas.

Di antara rasa bersalah ada pengampunan. Yang setiap minggu aku lantunkan, setiap malam aku pinta, setiap salah aku sesali. Tetapi ada banyak kotoran-kotoran menumpuk dalam diri, yang membuat lemah, yang membuat manusa menjadi tidak punya hati, tidak bernyawa. Pasrah bukan kepada Sang Pencipta, tapi tenggelam dalam pikirannya.

Di antara semua ini akan ada akhir. Akhir cerita yang tidak ada lagi kesibukan, kegelisahan, kesakitan, kekacauan. Hanya ada satu yang paling membahagiakan, pada akhirnya.

Comments