Merindu

Hei senja,

Sedang apa kamu di sana? Mengapa kamu bermuram hati?
Burung-burungku tidak. Ia senang menari di bawah hujan.

Atau bersembunyi di balik kain saat bulan datang.

Mungkin ia akan lebih senang saat kamu datang sebelum bulan menyapa. Duduk dan bersantai menunggu kisah yang berebut untuk diceritakan.

Sepenggal kisahmu, jadi penyemangatku. Aku jadi tahu bagaimana susahnya menjadi senja. Kalau tidak cantik biasanya kamu tidak dipuja, di lewatkan begitu saja. Bahkan di caci maki.

Ah, kenapa mereka hanya melihatmu dari sosokmu? Apa ia tidak tahu kalau menjadi sepertimu tidak mudah. Jika kamu berbuat salah, apa kamu dimaafkan? Ada yang tidak bisa di tebak menjadi kamu, banyak misteri yang memang sengaja Semesta sembunyikan supaya kita tidak jadi orang yang pongah karena menelan banyak pengetahuan.

Ah yah, atau memang, lebih baik tidak perlu tahu banyak hal. Biar saja apa kata orang, toh aku akan selalu menikmati senja. Baik saat kamu ada atau pun tidak. Baik saat kamu cantik ataupun muram.

Bagiku kamu tetap senjaku, mungkin seperti sebuah tulisan yang pernah aku baca. Cinta akan membuka semua kekurangan dan menerimanya.

Comments