Pemanis

Malam tidak cepat kunjung tiba menjadi pagi. Masih aku lihat sudut jalan penuh dengan lampu-lampu yang berkelap kelip. Pohon natal tinggi berwarna hijau menghiasi jalanan besar ibukota. Cantik nan megah.

Pikiranku berkumandang untuk duduk menepi. Menyeruput secangkir kopi pahit supaya aku ingat rasanya pahit kehidupan. Mataku bertualang untuk duduk menepi. Menyeruput secangkir teh manis hangat supaya aku rajin bersyukur atas hidup.

Ada tiga ratus enam puluh lima hari yang akan usai di sebuah penghujung tahun. Ada banyak pengetahuan baru, petualangan, kebahagiaan dan cerita-cerita yang baik di antara sebuah ketakutan dan kejahatan yang rajin merajarela. Ada mimpi yang diam-diam harus pergi. Ada impian baru yang diam-diam datang mengisi.

Ada tiga ratus enam puluh lima hari berikutnya. Ada banyak kesempatan. Ada banyak waktu untuk berani bersuara, belajar lebih ikhlas, berjuang lebih keras. Banyak cerita yang tidak selalu manis, tetapi aku yakin pada akhirnya akan manis seperti gula-gula di pasar malam.

Comments