Terpaku pada impian

Apa kamu pernah mengejar sesuatu yang sangat ingin kamu dapatkan?
Sedikit demi sedikit, pelan-pelan, tidak tau alasan lain untuk menyerah. Lalu diam-diam kamu sudah mulai terbiasa dengan impian itu.

Kamu genggam terlalu erat, sampai lupa untuk beristirahat, lupa untuk memberi ruang untuk impian-impian lain masuk untuk mewarnai harimu. Semakin hari kamu merasa dituntut oleh impian tersebut, kamu berebut waktu dengan orang lain, supaya kamu punya waktu memenuhi impian itu.

Tiba pada suatu saat, impian itu tidak jadi impian. Karena sudah kamu miliki. Impian itu bagian dari kamu. Kamu sangat sangaaat bahagia, seperti anak kecil yang diperbolehkan membeli semua mainan. Seperti pertama kalinya kamu melihat kunang-kunang di sawah. Kamu bahagia, seperti semesta begitu mencintaimu.

Lalu pelan-pelan rasa bahagia itu pudar. Impian itu berubah menjadi teman lama yang nomornya sudah kamu hapus dari ponselmu. Berubah menjadi sesuatu yang biasa saja karena tidak ada yang menyenangkan lagi. Kamu menaruhnya di sudut kamarnu, membiarkannya sepi dan berdebu sampai kamu lupa rasa bahagia.

Untuk impianmu yang lain yang ingin kamu kejar. Jangan dekap terlalu erat, tetapi jangan lupakan untuk tetap tinggal bersamamu. Maka ia akan selalu ada, baik sudah ada di sudut kamar atau hanya menggantung di keningmu.

Comments