Senja hujan malam dan aku

Senja itu tampak nyata. Sedangkan aku tidak.

Aku tidak keluar merasakan senja, tidak berani bertanya tentang kabar.
Aku hanya jadi seorang pengecut yang hanya berani menunggu, seperti layaknya sosok perempuan di masa sekarang.

Hujan itu tampak nyata. Airnya jatuh membasahi rumput hijau dan wajahku. Sedangkan aku tidak.

Ke mana tujuanku, bagaimana aku menghabiskan waktuku.
Aku hanya jadi seorang pengecut yang gemar bermimpi, bermimpi, bermimpi. Aku takut berproses, aku takut gagal, aku takut menunggu lama.

Malam itu tampak nyata, menggerogoti cahaya dan memaksa untuk menutup mata. Sedangkan aku tidak.

Aku pengecut seperti tidak punya pilihan, aku tidak berani mengambil langkah, aku hanya diam di tempat, aku pesimis, aku pengecut karena aku merasa lemah.

Aku tampak nyata seperti seorang pengecut.

Comments