Analogi tanaman

Aku lagi gemar-gemarnya merawat tanaman di rumah. Ada yang aku beli di pinggir jalan bersama teman, ada yang aku beli online kemudian dikirim ke rumah. Ada yang aku pisah-pisahkan karena sudah tumbuh tunas baru sehingga menumpuk. Ada yang aku tanam tanpa sengaja tumbuh, ada yang aku tanam dari bibit dan sampai sekarang hanya tumbuh jadi tunas tetapi selalu gagal jadi besar. Tidak hanya itu, banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti manusia, kucing dan serangga.

Di beranda rumah, ada banyak pot-pot kecil sampai besar. Tanaman-tanaman merambat maupun tumbuh tegak ke atas. Ada pula beberapa tanaman yang aku rawat dalam kamar. 

Merawat tanaman itu terbilang gampang-gampang susah. Tidak semua tanaman cara merawatnya sama, tentu saja, ada yang perlu disiram setiap hari, ada yang tidak. Ada yang tumbuh dengan media tanah, ada yang bisa dengan media air, ataupun media udara. Ada yang baru aku beli online, dua hari kemudian mati. Ada yang lama-lama kering dan layu. Ada yang sudah meranggas seluruh daunnya, tetapi tiba-tiba muncul tunas kecil baru. Ada yang yang seperti mati, diabaikan begitu saja, tetapi pintar beradaptasi dan tumbuh dengan mencari nutrisi pengganti tanah. Hebat ya?

Tiba-tiba suatu pagi aku berpikir tentang kaitannya tanaman dengan hidup. Hidup seperti tumbuhan, dan tanah adalah apa saja yang kita alami, prinsip yang kita pegang, agama yang kita peluk, keluarga yang membentuk kita, pergaulan kita. Harapan adalah air dan sinar matahari.

Seperti tanaman apa kita? Apa kita menjadi seorang yang tahan uji, ketika badai tengah malam memporak-porandakan kita? Apa kita menjadi seorang yang siap, ketika musim kemarau terlalu panjang? Tanah yang terlalu banyak air bisa membuat tanaman cepat busuk, tetapi tanah yang kering membuat kita perlahan menguning dan layu. 

Maka aku senang berandai-andai, aku adalah tanaman kecil yang daunnya meranggas, batangnya seperti mati, tetapi setiap pagi aku disiram sehingga muncul tunas hijau tumbuh di sebuah pot kecil.

Seringkali aku mati, berulang-ulang, tetapi aku tidak mau menyerah mati.

Comments