Berbenah

Aku membayangkan hidup seperti gula-gula, rasanya akan semakin pahit seperti kue gosong yang dibuat dengan cinta. Dibuang karena rasanya bukan lagi hambar tetapi di satu gigitannya tidak ada sedikit saja kenikmatan. Andai saja, waktu punya caranya untuk mengembalikan cerita yang tidak ingin aku simpan, aku akan sujud memohon supaya aku punya kesempatan untuk pergi sebelum aku benar-benar jatuh. Lalu aku akan masa bodo dengan semuanya itu.

Tetapi betul bagiku, hidup tidak sewarna-warni gulali di pasar malam. Walaupun aku tidak pernah membeli gulali di pasar malam, aku tahu rasanya akan semenyenangkan itu. Aku semakin tahu aku suka untuk berkhayal. Berangan-angan untuk punya mimpi, yang semakin hari kian ingin aku timbun karena aku lelah. Aku menutup diriku, aku takut menyimpan harapan. Kalau-kalau harapan menyerangmu, pada akhirnya aku hanya duduk menangis sendirian tanpa punya siapapun di sampingku.

Jika saja hidup seindah dan sesederhana film, apa yang terlihat mustahil mungkin akan seperti usapan manis dan si jin memberimu 3 permintaan. Apa yang aku minta?

Aku berjanji aku akan berusaha membuang semua hal-hal yang meracuni pikiranku. Mungkin saat ini bukan untuk berbenah barang-barangku, belajar menambah kemampuan, tetapi memilah milah apa yang harus dibenah dari pikiran dan hati. Semoga saja waktu jangan cepat berlalu, janganlah kau terlalu kejam padaku.

Comments