Jendela dan teh

Suatu hari aku duduk di samping jendela. Di sana aku bertanya tentang banyak hal, tentang langit yang biru dan burung-burung yang gemar memungut sisa-sisa roti.

Gedung-gedung tinggi menutupi langit biru, kebisingan menutupi suara-suara burung. Hanya ada suara seruput teh dan bising obrolan ringan orang-orang sekitar.

Di sini orang-orang berhenti sejenak. Melupakan kesibukan dan menikmati waktu yang gemar terburu-buru.

Di sini aku menemani jendela yang punya banyak pertanyaan tentang aku.

Comments