Pagi penuh hujan

Aku suka hujan dan cerita di bawah hujan. Tentang langit yang penuh dengan awan putih, udara yang dingin, harum tanah, wangi hujan dan kenikmatan duduk di beranda rumah sambil menikmati daun-daun yang menari.

Aku suka hujan di hari libur. Karena aku punya banyak waktu untuk bermain, mengurangi waktuku menyiram tanaman, memandangi hujan bersama Dedek, tidak harus lari pagi dan tidak merasa bersalah hehe. 

Hujan menghapus debu dan panasnya Jakarta. Buatku hujan juga menghapus ketakutan dan kegelisahannku. Ia pandai membuatku punya banyak waktu di rumah, pandai membuatku bangun lebih siang.

Bagi sebagian orang, hujan seperti penghalang. Hujan membuat aku jadi malas keluar, apalagi kalau udah terlanjur diluar. Hujan membuat kesal kalau naik motor, tapi tidak masalah kalau naik mobil. Hujan bisa seperti malaikat bagi petani yang rindu hujan, atau seperti monster bagi pengendara motor.

Seperti apa hujan bagimu?

Jadi anugerah atau sebuah derita, buatku hanya sebuah sudut pandang. Tidak mungkin kan, langit selalu terik atau langit selalu hujan? Semuanya ada waktunya. Tidak ingin pula aku bertanya, kenapa hujan saat aku ingin terik. Atau kenapa terik saat aku ingin hujan.

Selamanya aku hanya jadi penikmat langit, hujan atau terik tetap terima kasih.

Comments