Senyuman

Hai hidup, mari bercakap di teras rumahku.

Aku mau berterima kasih karena hidup memberikanku banyak kejutan yang mengajarkanku banyak hal. Untuk tahu waktunya diam dan berbicara. Untuk tahu kapan waktunya untuk ikut bersimpati atau menyemangati. Kapan tahu harusnya berusaha atau menyerah.

Aku jatuh, aku menangis, aku berkali-kali menyerah dan bilang aku tidak bisa. Aku manusia, semua punya batas, yang aku yakini selama ini hanya dari sudut pandangku.

Tuhan punya sudut pandang yang jauh lebih besar, melampaui segala keterbatasan, melebihi segala ketakutan dan gelisahku. TanganNya sanggup menopang lebih dari yang aku pikirkan. Maka dari itu aku mau tetap berpengharapan, kepada Tuhan dan kepadaku.

Seorang gadis yang tidak kecil lagi, yang berjuang untuk menggantungkan harapannya di bintang setiap malam. Setiap kali gadis itu jatuh, ia belajar untuk bangkit dan berjalan lagi.

Comments