Bunga

Suatu hari ketika tertinggal putus asa dan ketakutan sehabis melewati badai,

setangkai bunga tetap memilih untuk tetap berdiri tegak pada tanah yang berbatu di tepi jalan.

Tidak ada yang memetiknya karena banyak kendaraan lalu lalang. Tidak ada yang tangan yang menyiraminya karena ia hanya disiram hujan dan makan debu jalanan. Di sekelilingnya penuh dengan sampah yang dibuang tanpa pikir panjang.

Tetapi ketika kota sudah malam dan sunyi, aku akan memetiknya diam-diam dan menaruhnya dalam pot garis warna biru di sudut kamar. Supaya keheningan dan cinta mewarnai sejenak sisa hidupnya.

Comments