Baik-baik saja

Lagipula, aku senang dengan kata baik-baik saja. Supaya aku ga repot harus menjelaskan, supaya aku ga repot harus beragumentasi denganmu. Supaya energiku tidak habis dan amarahku tidak tinggal sampai matahari terbenam.

Aku senang dengan kata baik-baik saja. Menyudahi percakapan tanpa harus membuat orang lain bersalah. Meyakinkan aku cukup bisa untuk diandalkan. Merasa aku cukup baik-baik saja.

Aku senang dengan kata baik-baik saja. Karena kepalamu akan mengangguk sambil tanganmu memegang sebatang rokok. Bayangkan, kalau aku bersikeras bilang aku tidak baik. Mungkin ujung rokokmu akan kamu siram dengan segelas air. Raut wajahmu akan jadi panik, nada suaramu akan tinggi atau menyindir.

Aku senang dengan kata baik-baik saja. Toh tidak ada keadaan yang berubah, mau aku baik atau tidak. Toh tetap saja, yang bertanya akan lupa apa alasanku tidak-baik. Yang ada perutku akan cepat lapar. Rambutku cepat beruban.

Aku senang dengan kata baik-baik saja. Aku buktikan suatu hari nanti setelah layak, aku akan menyudahi kita dengan kata, aku baik-baik saja. Tapi cukup sekian.

Comments