Pelabuhanku

Tidak perlu terburu-buru untuk sesuatu. Mungkin aku punya banyak harapan, aku punya banyak target dalam hidup. Mungkin banyak harapan dari orang lain atas aku. Terima kasih untuk semuanya itu. Di sela-sela waktu yang terlalu buru-buru, ditengah ketidakpastian badai kehidupan, aku menemukan pelabuhanku.

Tidak sadarkah kalau pelabuhan itu datang disaat yang tepat waktu. Ada hal dan berkat yang tetap tercurah, disaat mungkin masalah dan ketakutanku menguasai pikiranku. Tetapi berkat itu tetap ada, diam di pelabuhan itu. Pelabuhan itu tempat terbaikku melepas penat, menangis sepuasnya seperti anak kecil, bermain sepuasnya seperti dunia sebebas itu. Tempatku bahagia sekaligus jadi tempat pertamaku saat aku menangis dan aku tidak ingin ada seorangpun yang tahu.

Di pelabuhan itu, aku ijinkan setiap kau berkunjung, berbagi cerita, bersilangan dan menghitung hari. Kadang diam jadi topik yang paling aku suka, saat senja bercermin dipermukaan air laut. Di pelabuhan itu, aku berseru karena walaupun rumput di sana tidak selalu hijau, aku merasa cukup. Aku tahu aku disirami, diwaktu dan jumlah air yang tepat.

Tidak terburu-buru, tapi berproses. Pelabuhanku akan tetap di sana.

Comments