Ombak

Ketika senang, kadang hidup memberi kejutan untuk bersedih. Selalu seperti ombak, kadang naik kadang turun, hanya saja di mana aku akan bertahan, itu yang terpenting.

Sama halnya ketika yakin, tiba-tiba semuanya terbalik lagi. Lalu aku hanyut tidak punya arah dan tujuan. Hanya sibuk menonton, mengasihani diri, lalu tidur sambil menangis. Aku rindu di mana aku tidak perlu berjuang terlalu keras, supaya Sang Pencipta memberi jawab atas kehendakNya, bukan kehendakku. Supaya bukan manusia yang salah jalan.

Maka, doaku hanya: biar rencanaMu yang jadi, bukan rencanaku.

Comments