Rumah yang bebas (2)

Di rumah yang bebas, aku berhak memilih apa yang ingin aku makan dan apa yang tidak. Aku bisa menentukan baju apa yang ingin aku pakai. Apa yang mau aku lakukan saat istirahat. Apa yang aku lakukan saat punya waktu kosong.

Di rumah yang bebas, aku punya kebebasan bersuara tetapi harus mau mendengarkan. Aku punya rasa maaf dan mau minta maaf. Aku punya kewajiban yang walaupun kadang membebani, harus aku lakukan dengan rela. Apa masih bisa disebut rumah yang bebas?

Di rumah yang bebas, aku berhak memilih dengan apa aku berteman, dengan kebahagiaan karena cukup atau dengan susah hati karena banyak terlalu banyak pikiran? 

Di rumah yang bebas, adalah tempat satu-satunya aku bisa menjadi diriku sendiri, tanpa perlu penghakiman, tanpa status sosial, tanpa babibu. Tetapi di mana rumah yang bebas itu?

Comments