Pemanjat

Setiap orang senang sensasi.

Buat kita, hal baru akan lebih menyenangkan karena punya banyak sparksnya.
Barang baru, baju baru, gadget baru, hobi baru, hehe sampai hubungan misalnya teman baru.

Memang, sangat mudah berangan-angan. Berharap ini itu, merengek ini itu. Tetapi kalau diam saja tanpa tindakan, apa gak lelah berharap karena kurang berani bertindak?

Memang, sangat senang rasanya belajar hal baru. Kita merasa lebih pandai, padahal terkadang yang kita pelajari hanya di dasarnya saja. Lalu kita merasa kita sudah cukup puas berada di kaki gunung tersebut. Padahal gunung belum di daki, tantangannya pun belum nyata.

Memang, sangat senang rasanya berada di puncak. Setelah perjalanan jauh dan melelahkan, kita akan sampai di puncak yang penuh dengan pemandangan yang indah. Semua keluh kesah diperjalanan tadi hilang ketika hangatnya sinar mentari menyelimuti. Setelah sejam dua jam kita bangga, mau gak mau, kita harus turun ke bawah. Kembali ke bawah.

Lalu yang jadi pilihan kita, berhenti di mana kah kita?

Di rumah dengan angan-angan berada di puncak?
Di kaki gunung yang ditumbuhi pohon-pohon?
Atau di puncak gunung?

Roda berputar yang di atas gak selamanya di atas, hanya yang berani naik dan ikhlas turun lalu bekerja keras untuk siap naik lagi, yang akan jadi pemenang.
Karena di hidup, banyak orang mencari sensasi.

Sedangkan aku bertanya, bisakah kita hidup sederhana tanpa sensasi?

Comments